
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru-baru ini menerangi sejumlah jembatan penyeberangan dan jalan utama kota dengan warna bendera Palestina sebagai bentuk solidaritas dengan negara Timur Tengah, saat ratusan orang tewas dalam peningkatan serangan di Jalur Gaza.
Hari Nugroho, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga DKI Jakarta, mengatakan pesanan pemasangan lampu tersebut datang langsung dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Saya diinstruksikan oleh gubernur untuk mengatur [lampu] warna bendera Palestina sebagai pesan solidaritas kepada rakyat Palestina, dan untuk meningkatkan kesadaran kepada publik mengenai konflik yang dihadapi oleh rakyat Palestina,” kata Hari. .
Sejak Senin malam, setidaknya ada delapan jembatan penyeberangan yang menyala warna bendera Palestina — hijau, putih, hitam, dan merah — yakni yang terletak di dekat Polda Metro Jaya, Gelora Bung Karno (GBK), Bundaran Senayan, Jalan Dr. Sumarno, Jelambar, Daan Mogot, Senen, dan Pasar Minggu.
Selain jembatan penyeberangan, lampu serupa dipasang di Terowongan Kendal di Menteng, Jakarta Pusat, dan pertigaan Semanggi.
Anies sebelumnya menunjukkan dukungannya kepada Palestina dengan menggantungkan sorban dengan warna bendera Indonesia dan Palestina di lehernya saat shalat Idul Fitri di rumahnya pekan lalu.
“Saudara-saudari kita di Palestina, anak-anak kita di Palestina, mereka bersujud kepada Tuhan dalam suasana tegang, mereka melewati Ramadhan dalam situasi di mana saudara mereka meninggal, korban kekerasan,” kata Anies saat itu.
Ini bukan pertunjukan pertama ibu kota tentang solidaritas bagi sesama Muslim di seluruh dunia, karena sebelumnya Pemerintah Provinsi Jakarta memberikan penghormatan kepada para korban Penembakan Masjid Christchurch pada Maret 2019 dengan menerangi titik-titik dalam warna bendera Selandia Baru.
Lebih dari seminggu setelah kekerasan yang meningkat di Jalur Gaza, setidaknya 219 warga Palestina, termasuk 63 anak-anak, sejauh ini telah tewas, dengan lebih dari 1.500 lainnya terluka. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa serangan udara Israel telah menghancurkan lebih dari 450 bangunan - termasuk menara yang menampung beberapa outlet berita internasional, sekolah, dan bangunan tempat tinggal, antara lain - yang telah membuat lebih dari 50.000 warga Palestina yang tinggal di daerah itu mengungsi.
Di Israel, 12 orang termasuk dua anak dilaporkan tewas dalam serangan roket yang diluncurkan oleh kelompok Palestina, sementara sekitar 300 lainnya luka-luka. Upaya diplomatik antara Israel dan penguasa Hamas di Gaza untuk gencatan senjata sejauh ini hanya menghasilkan sedikit kemajuan.